Aquinas merupakan teolog skolastik yang terbesar. Ia
adalah murid Albertus Magnus. Albertus mengajarkan kepadanya filsafat
Aristoteles sehingga ia sangat mahir dalam filsafat itu.
Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya dengan
pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan
keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang
berbahaya bagi iman Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan
sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
Thomas dilahirkan di Roccasecca, dekat Aquino,
Italia, tahun 1225. Ayahnya ialah Pangeran Landulf dari Aquino. Orang
tuanya adalah orang Kristen Katolik yang saleh. Itulah sebabnya anaknya,
Thomas, pada umur lima tahun diserahkan ke biara Benedictus di Monte
Cassino untuk dibina agar kelak menjadi seorang biarawan. Setelah
sepuluh tahun Thomas berada di Monte Cassino, ia dipindahkan ke Napels
untuk menyelesaikan pendidikan bahasanya. Selama di sana, ia mulai
tertarik kepada pekerjaan kerasulan gereja, dan ia berusaha untuk pindah
ke Ordo Dominikan, suatu ordo yang sangat berperanan pada abad itu.
Keinginannya tidak direstui oleh orang tuanya sehingga ia harus tinggal
di Roccasecca setahun lebih lamanya. Namun, tekadnya sudah bulat
sehingga orang tuanya menyerah kepada keinginan anaknya. Pada tahun
1245, Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.
Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim
belajar pada Universitas Paris, sebuah universitas yang sangat terkemuka
pada masa itu. Ia belajar di sana selama tiga tahun (1245 -- 1248). Di
sinilah ia berkenalan dengan Albertus Magnus yang memperkenalkan
filsafat Aristoteles kepadanya. Ia menemani Albertus Magnus memberikan
kuliah di Studium Generale di Cologne, Perancis, pada tahun 1248 --
1252.
Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai
memberi kuliah Biblika (1252-1254) dan Sentences, karangan Petrus
Abelardus (1254-1256) di Konven St. Jacques, Paris.
Kecakapan Thomas sangat terkenal sehingga ia
ditugaskan untuk memberikan kuliah-kuliah dalam bidang filsafat dan
teologia di beberapa kota di Italia, seperti di Anagni, Orvieto, Roma,
dan Viterbo, selama sepuluh tahun lamanya. Pada tahun 1269, Thomas
dipanggil kembali ke Paris. Ia hanya tiga tahun berada di sana karena
pada tahun 1272 ia ditugaskan untuk membuka sebuah sekolah Dominikan di
Napels.
Dalam perjalanan menuju ke Konsili Lyons, tiba-tiba
Thomas sakit dan meninggal di biara Fossanuova, 7 Maret 1274. Paus
Yohanes XXII mengangkat Thomas sebagai orang kudus pada tahun 1323.
Thomas mengajarkan Allah sebagai "ada yang tak
terbatas" (ipsum esse subsistens). Allah adalah "ada yang tertinggi",
yang memunyai keadaan yang paling tinggi. Allah adalah penggerak yang
tidak bergerak. Tampak sekali pengaruh filsafat Aristoteles dalam
pandangannya.
Dunia ini dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat,
yaitu tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat
bawah (kodrati) hanya dapat dipahami dengan mempergunakan akal. Hidup
kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau
disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). "Tabiat kodrati bukan
ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat," demikian kata
Thomas Aquinas.
Mengenai manusia, Thomas mengajarkan bahwa pada
mulanya manusia memunyai hidup kodrati yang sempurna dan diberi rahmat
Allah. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat Allah (rahmat
adikodrati) itu hilang dan tabiat kodrati manusia menjadi kurang
sempurna. Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasih tanpa bantuan
rahmat adikodrati. Rahmat adikodrati itu ditawarkan kepada manusia lewat
gereja. Dengan bantuan rahmat adikodrati itu manusia dikuatkan untuk
mengerjakan keselamatannya dan memungkinkan manusia dimenangkan oleh
Kristus.
Mengenai sakramen, ia berpendapat bahwa terdapat
tujuh sakramen yang diperintahkan oleh Kristus, dan sakramen yang
terpenting adalah Ekaristi (sacramentum sacramentorum). Rahmat
adikodrati itu disalurkan kepada orang percaya lewat sakramen. Dengan
menerima sakramen, orang mulai berjalan menuju kepada suatu kehidupan
yang baru dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang menjadikan ia
berkenan kepada Allah. Dengan demikian, rahmat adikodrati sangat penting
karena manusia tidak bisa berbuat apa-apa yang baik tanpa rahmat yang
dikaruniakan oleh Allah.
Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang
tidak dapat berbuat salah dalam ajarannya. Paus memiliki kuasa yang
tertinggi dalam gereja dan Pauslah satu-satunya pengajar yang tertinggi
dalam gereja. Karya teologis Thomas yang sangat terkenal adalah "Summa
Contra Gentiles" dan "Summa Theologiae".
Diringkas dari:
Judul asli artikel | : | Aquinas, Thomas |
Judul buku | : | Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja |
Penulis | : | Drs. F.D. Wellem, M.Th. |
Penerbit | : | PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 1999 |
Halaman | : | 18 -- 20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar