Bahan Alkitab:
Yakobus 4:3
Pengertian kecerdasan spiritual
Secara umum, kecerdasan manusia terdiri atas 3 aspek, yaitu
IQ (kecerdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosional), SQ (kecerdasan
spiritual).
IQ berhubungan dengan kemampuan menguasai pelajaran.
Misalnya, IQ yang tinggi menjadikan seorang remaja selalu mendapat juara
pertama di kelasnya. EQ berhubungan dengan kepekaan perasaan untuk memahami
diri sendiri dan orang lain. Misalnya, EQ yang tinggi membuat seseorang selalu
dijadikan teman curhat bagi teman-temannya. Sementara itu, SQ berhubungan dengan “titik Tuhan” (God
spot) dalam diri manusia yang memampukannya untuk merasakan kehadiran Allah
dalam diri dan kehidupannya. Dengan SQ yang baik, secara otomatis IQ dan EQ
akan berkembang dengan efektif.
Spiritual
berasal dari kata spiritus (Latin) yang berarti hembusan (tiupan) angin, aliran
udara, nafas, nafas hidup, nyawa, hidup, jiwa, roh, hati, sikap dan perasaan.
Roh diartikan sebagai kekuatan yang menghidupkan, memberi daya tahan kepada
seseorang untuk mempertahankan, mengembangkan dan mewujudkan kehidupan. Ciri-ciri orang yang cerdas secara spiritual antara lain sering
merenungkan dan memaknai setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya dan
memusatkan pikirannya dalam relasi dengan Tuhan.
Jadi, SQ
berarti kemampuan seseorang mengembangkan diri dan kehidupannya dengan
mendasarkan diri pada nilai-nilai luhur dan mulia dari Sang Ilahi. IQ dapat
dikembangkan dengan tekun belajar. EQ dapat dilatih dengan belajar
mengendalikan emosi.
Mengembangkan kecerdasan
spiritual secara kristiani
Disiplin
spiritual adalah latihan yang membantu manusia supaya mendekat dan menyadari
kehadiran Allah dalam dirinya dan sesama. Pada saat yang bersamaan, ia juga
dapat mengajar orang lain untuk berkomitmen dalam melayani. Secara umum,
disiplin ini terbagi atas dua bagian, yaitu:
Disiplin
ke dalam
- Disiplin doa
- Disiplin puasa (bentuk disiplin pribadi).
Disiplin
ke luar
- Kepatuahan
- Kesederhanaan
- Hemat
Jadi, latihan atau disiplin spiritual dapat
disimpulkan bahwa kehidupan spiritual tidak hanya terbatas pada perkara ritual,
tetapi juga pengembangan disiplin ke dalam dan ke luar. Dengan demikian kita
akan semakin mantap dan kuat karena berakar pada keteladanan dan relasi
peribadi dengan Yesus.
Evaluasi
- Apakah halangan terbesar dalam mempraktekkan kepatuhan?
- Bagaimana hubungan antara SQ dengan rasa tanggung jawab?
- Apakah yang dimaksud dengan disiplin spiritual?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar