Bahan Alkitab:
Kolose 3:16
Bagaimana kita dapat mengungkapkan rasa syukur kepada
Allah Bapa? Tentu pada saat mengalami kebaikan-Nya, kita mengucap syukur
kepada-Nya dalam bentuk puji-pujian, doa dan persembahan-persembahan.
Puji-pujian
Puji-pujian merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari ibadah kita kepada Tuhan. Puji-pujian mengandung
arti suatu pernyataan kekaguman dan pemujaan. Kita dapat menaikkan puji-pujian kepada
Allah melalui nyanyian syukur, baik perorangan maupun kelompok, dan dapat kita
lakukan dalam situasi dan kondisi apapun.
Rahasia supaya kita dapat memuji
Tuhan setiap saat adalah puas dengan rancangan-Nya atas hidup kita. Dan inilah
yang dilakukan oleh Paulus (Kisah 16:25-26). Melalui puji-pujian kepada Allah,
kita memperoleh manfaat sebagai berikut:
- Memperoleh kedewasaan iman
- Meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan
- Meningkatkan semangat dalam melakukan tugas kesaksian, pelayanan dan persekutuan kita.
Berdoa
merupakan pujian bagi Tuhan
Tentu kita sependapat dengan kata
mutiara yang berbunyi, “Makin banyak berdoa berarti makin banyak mengucap
syukur”. Rasul Paulus menekankan bahwa, berdoa, bersyukur dan bersukacita
adalah tiga hal yang saling mempengaruhi (I Tes. 5:16-18). Melalui doa, kita dapat menyatakan iman kepada Tuhan, sekaligus pujian
akan kemahakuasaan dan kemuliaan-Nya.
Persembahan yang benar
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata “sembah” berarti pernyataan hormat dan hikmat yang dinyatakan
dengan menangkupkan kedua tangan. Jadi, jika kita memberikan persembahan harus
dilakukan dengan sikap hormat kepada Allah.
Rasul Paulus, menekankan beberapa
prinsip dasar dalam mengumpulkan persembahan kepada jemaat di Korintus (I Kor.
16:1-4).
- Memberi persembahan adalah tindakan ibadah syukur terhadap Juruselamat yang telah bangkit dan naik ke surga.
- Memberi persembahan harus teratur dan telah dipersiapkan.
- Sifatnya pribadi dan perorangan.
- Besarnya sesuai dengan kemampuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar