Bahan Alkitab: II Korintus 1:10
Kematian adalah peristiwa yang
terjadi pada setiap manusia, tanpa pandang bulu. Kematian membuat yang tinggi
dan yang rendah berkedudukan sama. Kematian dapat terjadi kapan pun tanpa kita
duga. Manusia cenderung menolak kenyataan tentang kematian.
Alkitab mengajarkan bahwa ada
tiga macam kematian dan perbedaannya jelas.
- Pertama, kematian fisik atau keterpisahan jiwa dan tubuh. Kematian tubuh ini ditunjukkan dalam Ibrani 9:27, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja”.
- Kedua, kematian rohani yang berarti terpisahnya jiwa dari Tuhan, dimana Paulus berkata kalau mereka (orang belum percaya) “mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu” (Efesus 2:1), dan “jauh dari hidup persekutuan dengan Allah” (Efesus 4:18).
- Ketiga, ada kematian kekal atau terpisah selamanya dari Tuhan. Semua yang memderita kematian kekal berada dalam keadaan sadar, tetapi “akan mejalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya” (II Tes. 1:9). Mereka “akan mendapat bagian mereka didalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua” (Wahyu 21:8).
Sebagai orang Kristen, seharusnya kita berserah diri secara total kepada kasih Allah. Penyerahan diri ini terjadi bukan karena kehidupan
tidak berharga lagi, tetapi karena Allah dapat diandalkan. Sebagai orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, seharusnya kita tidak takut pada kematian.
Mengapa? Karena Tuhan Yesus telah bangkit, sehingga ibarat benih, Ia bangkit
dari kematian dan bertumbuh menjadi tunas yang menghidupkan. Oleh
kebangkitan-Nya, kuasa kematian telah dikalahkan dan Ia memberi kepastian bagi
manusia yang mati dalam iman kepada-Nya untuk beroleh hidup yang kekal. Ini
berarti bahwa sebenarnya manusia tidak layak untuk dibangkitkan bersama Yesus
Kristus karena dosa-dosanya. Namun, karena kasih karunia Allah, manusia
dilayakkan untuk menerima anugerah keselamatan, yaitu dibangkitkan bersama
Yesus Kristus dan mengalami kehidupan kekal di surga bersama-Nya. Sekali lagi,
semua hanya karena kemurahan Allah bagi kita.
Kematian telah menjadi bagian
dari kehidupan manusia dan hal itu tidak dapat dihindari. Kehidupan manusia di
dunia ini ada batasnya, tetapi kehidupan setelah kematian bersifat kekal. Orang
yang mati dalam iman kepada Tuhan Yesus, kelak akan dibangkitkan
bersama-Nya. Itulah anugerah Allah kepada kita dan sekaligus menjadi kekuatan
bagi kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat, sehingga kita
tidak perlu takut menghadapi kematian.
Soal-soal latihan:
- Jelaskan perbedaan antara kematian tubuh, kematian rohani dan kematian kekal!
- Mengapa kita tidak perlu takut menghadapi kematian?
- Bagaimana seharusnya orang Kristen menghadapi kematian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar