Bahan Alkitab: Mazmur 22:9-10
Peristiwa kelahiran merupakan hal
yang sangat sering kita dengar maupun saksikan. Kelahiran seorang anak
merupakan kebahagiaan bagi keluarga. Bahkan sebagian besar keluarga mengadakan
syukuran atas kelahiran seorang anak dalam keluarga mereka.
Ketika seseorang lahir, ia belum
tahu apa-apa. Namun, apapun alasannya, ia dilahirkan kedunia agar mempunyai
makna di hadapan Tuhan dan menikmati hidup sebagai anugerah terindah yang
diberikan Tuhan kepadanya. Setiap manusia diberikan kesempatan untuk menikmati
berkat Tuhan, seperti menghirup udara, menikmati terang, menikmati air, dapat
berkomunikasi dengan sesamanya dan sebagainya.
Kelahiran seorang bayi dan
proses-proses terbentuknya janin dalam kandungan dapat dijelaskan secara
biologis (manusia lahir karena pertemuan antara sel sperma dan sel telur).
Namun, ada beberapa bagian dari peristiwa itu yang tidak dapat dijelaskan oleh
akal budi manusia, seperti kutipan-kutipan di bawah ini:
Yvone Ntimoah (29) yang mengambil gambar bayi
perempuannya yang baru berusia 31 minggu mengatakan, “Ini sangat fantastik.
Tangan yang sebelumnya menutupi wajah, tiba-tiba terbuka, dan kami bisa melihat
tersenyum.” Sementara Kate Blackwell (29), yang hamil selama 27 minggu
menambahkan, “Suamiku, Paul, dan aku dapat menyaksikan setiap gerak-gerik bayi
kami.” Meskipun demikian, ahli kandungan lain, Maggie Blott, memiliki pendapat
yang berbeda. Ia masih tidak percaya kalau bayi dapat tersenyum di dalam Rahim
ibunya (litbang, berbagai sumber).
Semua proses dari awal pembentukan janin sampai
dengan kelahiran merupakan karya Allah dalam kehidupan manusia. Hanya Allah
yang dapat menghembuskan nafas kehidupan dalam tubuh manusia. Dalam Alkitab, kita dapat menemukan betapa besar
karya Allah yang mengadakan kehidupan manusia. Salah satu contoh adalah
kehamilan Elisabet, ibu Yohanes Pembaptis. Padahal, secara biologis, Elisabet
tidak dapat mengandung karena mandul. Selain itu, Elisabet dan suaminya,
Zakharia, sudah berusia lanjut. Hal itu menunjukkan pada kita bahwa tiada yang
mustahil bagi Allah dan semua yang terjadi dalam kehidupan manusia berada dalam
kekuasaan Allah.
Dalam sejarah kelahiran beberapa
tokoh Alkitab seperti Musa, Samuel, Ishak dan Yesus, kita membaca bahwa dalam
kelahiran setiap orang, Allah selalu punya maksud dan rencana, baik dalam
kehidupan pribadinya maupun bagi orang lain (bacalah Luk. 1-2; 1 Sam. 1; Kel.
2:1-10). Pencatatan silsilah dalam Alkitab menunjukkan bahwa setiap generasi,
setiap pribadi yang lahir selalu terhitung dan punya makna di mata Tuhan.
Ungkapan pemazmur dalam Maz.
139:13-16 biarlah menjadi ungkapan syukur kita semua sekaligus wujud pengakuan
kita tentang keajaiban penciptaan manusia oleh Tuhan yang Mahakuasa.
Tugas:
Bacalah Maz. 139:13-16 dan catat ayat mana
yang berkesan! Berilah penjelasan mengapa ayat tersebut berkesan untukmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar