Bahan
Alkitab:
Lukas
17:11-19
Respons atas
penyelamatan Allah
Dalam pembelajaran sebelumnya
telah membahas penyelamatan Allah terhadap manusia berdosa. Allah berkenan menjadi manusia di dalam diri
Yesus Kristus yang menyerahkan diri-Nya mati disalib untuk menebus dosa
manusia. Bagaimanakah manusia menanggapi pengorbanan Tuhan Yesus tersebut? Ada
dua hal sikap manusia dalam menanggapi keselamatan dari Allah, yaitu: pertama, menolak
(menghujat) penyelamatan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dan kedua, menerima (percaya) penyelamatan
Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus.
“Iman tanpa perbuatan pada
hakekatnya mati” (Yakobus 2:17, 26). Itu berarti bahwa iman yang adalah sesuatu
yang tidak dapat dilihat dengan mata harus dinyatakan dalam perbuatan yang dapat dilihat dengan
mata. Demikian juga dalam kaitannya dengan respons atau sikap terhadap
penyelamatan Allah, yaitu sikap percaya juga harus dinyatakan dalam perbuatan. Tanggapan terhadap penyelamatan Allah itu dapat dilakukan melalui ucapan
syukur dan ibadah.
Ucapan syukur
Alkitab memuat banyak nasehat,
anjuran, perintah, seruan, dan ajakan untuk bersyukur kepada Tuhan. Terlebih
dalam Kitab Mazmur, hamper pada setiap pasal, kita menemukan hal tersebut.
Salah satu contoh adalah “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” Mazmur 106:1; 107:1; 118:1,29; 136:1.
Daud memberikan alas an untuk bersyukur kepada Tuhan, yaitu karena Tuhan itu
baik dan kasih setia Tuhan itu selama-lamanya (kekal).
Bagaimanakah menyatakan ucapan
syukur kepada Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari? Ada dua cara, yaitu dengan
ucapan atau perkataan dan dengan perbuatan.
Ucapan syukur dengan
perkataan
Ada syarat agar kita dapat
mengucap syukur kepada Tuhan yaitu dalam diri kita harus ada kesadaran (kita
membutuhkan pertolongan dari pihak lain) dan harus ada keyakinan bahwa kita
bisa keluar dari masalah kehidupan karena ada pertolongan dari pihak lain.
Ucapan syukur dengan
perbuatan.
Contoh: Kesepuluh orang kusta –
baca Lukas 17:11-19
Ibadah
Ibadah
merupakan perbuatan yang dilakukan oleh semua pemeluk agama apapun, bangsa
manapun, di masa kapanpun di dunia ini. Caranya berbeda-beda. Namun, pada
intinya sama, yaitu perbuatan yang dilakukan untuk menyatakan baktinya kepada
Tuhan. Dari sini, munculah istilah kebaktian, yaitu perbuatan untuk menyatakan
baktinya kepada Tuhan.
Dalam
kehidupan gereja sekarang ibadah dipahami sebagai “cara orang-orang percaya secara bersama-sama mengungkapkan dan
menikmati hubungan dengan Allah, berdasarkan penyelamatan yang mereka alami,
dalam bentuk dramatis simbolis”.
Pada
umumnya, ibadah dipahami sebagai kegiatan yang dilakukan oleh jemaat dalam
gedung gereja pada setiap hari minggu, atau di hari-hari lain. Namun, jika kita
membaca Alkitab, sebenarnya ibadah itu tidak terbatas pada hal itu saja – baca
Yakobus 1:27. Kengunjungi yatim piatu dan janda-janda yang berada dalam
kesusahan, kita dating membantu kesulian mereka – ini adalah ibadah dalam
bentuk perbuatan dan dilakukan diluar gedung gereja. Dengan demikian, ibadah
dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu ibadah ritual yang berarti ibadah yang
dilakukan di dalam gedung gereja (upacara ibadah), dan ibadah aksional yaitu
ibadah yang dilakukan diluar gedung gereja (perbuatan).
Evaluasi:
- Jelaskan macam-macam tanggapan terhadap penyelamatan Allah dalam diri Tuhan Yesus!
- Hal mengucap syukur dapat dilakukan dengan perkataan dan perbuatan. Jelaskan dengan menggunakan contoh-contoh konkret!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar