Kronologi Perjanjian Baru
Chronologi berarti : ajaran (logos) tentang
waktu (chronos). Maksudnya ialah urutan peristiwa-peristiwa dalam
waktu. Maka chronologi Perjanjian Baru artinya ialah: urutan
peristiwa-peristiwa (dan karangan) yang tercantum dalam Perjanjian
Baru. Masa itu merangkum jaman sejak lahirNya Yesus sampai dengan kematian
Rasul terakhir, dengan lain kata jaman kehidupan Yesus serta jaman rasuli.
Sehubungan dengan chronologi Perjanjian Baru ada
banyak keraguan, kekaburan dan ketidak pastian. Karena itupun para ahli jauh
dari sepakat dan sependapat. Sebaliknya ada selisih pendapat yang tidak kecil
malah berhubung dengan peristiwa terpenting. Maka dari itu daftar yang berikut
inipun tidak boleh dianggap mutlak, melainkan disajikan hanya sebagai satu
kemungkinan diantara beberapa. Seringkali perbedaan hanya mengenai satu dua
atau beberapa tahun saja oleh karena jaman Perjanjian Baru memang agak pendek
sedikit.
1.
Chronologi kehidupan Yesus.
Tak mungkin juga diberikan suatu chronologi
dan urutan peristiwa-peristiwa dalam waktu yang lengkap dan pasti sehubungan
dengan kehidupan Yesus. Sumber yang tersedia, yaitu terutama keempat Injil
tidak mengizinkan suatu daftar lengkap dan tepat disusun.
Yesus lahir sekitar tahun 7/6 sebelum
Masehi. Ini aneh sedikit, mengingat bahwa tarich Masehi (tahun 0) mulai dengan
kelahiran Yesus. Tetapi ketika dalam abad ke IV Mas. Dionysius Sikecil
menetapkan tarich itu, ia keliru sedikit. Ia memulai tarich Masehi itu beberapa
tahun terlambat. Injil Lukas (Luk 2:1-2) menempatkan kelahiran Yesus dimasa
pemerintahan Kaisar Agustus dan menghubungkannya dengan suatu cacah jiwa yang
diadakan wali negeri Romawi Quirinus. Tetapi maksud Lukas kurang jelas juga.
Sulpicius Quirinus adalah wali negeri di Syriah (termasuk juga Palestina)
sekitar tahun 10 seb. Mas. dan sekali lagi sekitar tahun 6 Mas. Mateus (Mat 2:1) menghubungkan kelahiran Yesus dengan
pemerintahan Herodes Agung. Herodes meninggal tahun 4 seb. Mas. Tanggal ini
adalah pasti sama sekali, dan jika berita Mateus itu adalah benar, maka Yesus
lahir sebelum tahun 4 Mas. Pulangnya dari Mesir dipertalikan oleh Mateus (Mat 2:22) dengan Tetrarcha Yudea dan Samaria Archelaos, yang
sebagai pengganti ayahnya mulai memerintah dalam tahun 4 seb. Mas. juga.
Tentang hari kelahiran Yesus tidak diketahui apa-apa.
Tampilnya Yohanes Pembaptis dan Yesus
didepan umum ditempatkan oleh Lukas (Luk 3:1) pada jaman pemerintahan kaisar Teberius, waktu
Pontius Pilatus adalah walinegeri di Yuda. Yesuspun wafat pula dijaman
pemerintahan Pontius Pilatus. Pontius Pilatus menyadi walinegeri Yuda dari
tahun 26 hingga 36 Mas. Maka itu kehidupan Yesus didepan umum berlangsung
antara tahun 26 dan tahun 36. Tidak ada kepastian tentang tahun manakah
dimaksudkan dengan "tahun 15 Kaisar Tiberius". Sebab ada dua macam
perhitungan, dan tidak jelas perhitungan manakah dipakai Lukas. Maka menurut
perhitungan yang satu tahun 15 ialah tahun 28/29 Mas.; menurut perhitungan yang
lain tahun 27/28. Lukas (Luk 3:23) memberitahukan pula, bahwa Yesus berumur
kira-kira 30 tahun waktu tampil. Jika diterima, bahwa tahun kelahiran Yesus
ialah tahun 7 seb. Mas. dan tahun 15 Tiberius adalah 27/28 maka Yesus berumur
34 tahun waktu tampil didepan umum.
Wafatnya Yesus pasti jatuh pada hari jumaat.
Sebab Yohanes (Yoh 19:42) dan para sinoptisi (Mat 27:62; Mar 15:42; Luk 23:54) memberitahukan, bahwa itu terjadi pada
"hari persiapan", artinya hari yang mendahului hari Sabbat. Pada hari
itu semua disiapkan untuk hari istirahat itu. Para sinoptisi menyarankan, bahwa
hari itu ialah hari Raya Paskah, sebab malam sebelumnya Yesus makan perjamuan
Paskah (Mat 26:2, 17-18, 19; Mar 14:1, 12, 14, 16; Luk
22:1, 7, 8, 11, 13, 15), sedangkan Yohanes menyarankan, bahwa hari itu ialah hari
sebelum Paskah (Yoh 18:28, 39; 19:14). sehingga perayaan itu jatuhnya pada hari
Sabat berikutnya (Yoh 19:31). Mungkin dimasa itu ada dua penanggalan
diantara orang Yahudi. Yang satu diikuti Yesus dan para sinoptisi, yang lain
dituruti para imam Yahudi dan Yohanes. Tetapi mungkin juga, bahwa "jamuan
paskah", yang dibicarakan para sinoptisi bukanlah jamuan paskah yang
sebenarnya, tetapi semacam pengganti. Ada ahli yang berpendapat, bahwa Yesus
makan jamuan malam terakhir pada hari Selasa; malam itu juga Ia ditangkap,
selama hari Rabu tinggal dipenjara dan pada hari Kamis dihadapkan ke pengadilan.
Jika keterangan Yohanes diterima sebagai
tepat, maka tahun dan tanggal wafatnya Yesus dapat ditentukan sedikit. Sebab jatuhnya
hari raya Paskah pada hari Sabat terjadi dalam tahun 30 dan 33 Mas. Tahun 33
rupanya sedikit terlambat. Kalau itu diterima, maka Yesus sudah berumur
kira-kira 39 tahun dan Ia bekerja selama lima tahun. Yohanes memberitahukan,
bahwa Yesus dua kali pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah (Yoh
2:13; 6:1).
Waktu untuk ketiga kalinya pergi Yesus dibunuh (Yoh 13:1). Yohanes (Yoh 2:20) juga memberitahukan, bahwa Bait Allah sudah
empatpuluh enam tahun diperbaiki. Perbaikan dan pengluasan ini dimulai oleh raja
Herodes Agung dalam tahun 19/20 seb. Mas., sehingga 46 tahun sesudahnya ialah
tahun 25/26 Mas. Kiranya ke 46 tahun (Yoh 2:20) itu tak perlu diambil persis melainkan hanya
kira-kira saja sehingga keterangan itu dapat disesuaikan dengan keterangan
Lukas tentang tahun 15 pemerintahan Tiberius. Yesus sudah bekerja sebentar
sebelum pergi (untuk pertama kalinya) ke Yerusalem.
Maka itu dengan agak pasti boleh
disimpulkan bahwa Yesus wafat tanggal 7 April tahun 30 Mas. Ia bekerja di
tengah rakyat dua tahun lebih (tahun 27/28-30). Tetapi kepastian mutlak tidak
ada juga, sehingga beberapa ahli mempertahankan bahwa Yesus bekerja 3-5 tahun.
Banyak bergantung pada pernilaian kebenaran historis yang tercantum dalam Injil
karangan Yohanes.
2.
Chronologi jaman rasuli.
Jaman ini mulai dengan kebangkitan Yesus.
Tentang permulaannya tidak banyak yang diketahui. Turunnya Roh Kudus kiranya
terjadi pada hari raya Pentakosta sesudah Paskah Yesus wafat (Kis 2:1), jadi dalam tahun 30 Mas. Tetapi mungkin juga
peristiwa itu harus ditempatkan dalam tahun berikutnya tahun 31.
Stefanus kiranya dibunuh (Kis
7:54-60)
dalam tahun 36/37. Sebab berita-berita Kisah Rasul mem-berikan kesan bahwa umat
keristen sudah agak berkembang. Perkembangan itu minta beberapa tahun juga.
Lagi pula cerita tentang pembunuhan Stefanus menyarankan bahwa prosesnya berjalan
menurut hukum (Kis 6:12-7; 1; 7:59). Hal sedemikian kiranya tak mungkin terjadi
waktu Pontius Pilatus masih memegang tampuk pemerintahan. Hanya pengadilan
Romawi saja berhak menyatuhkan hukuman mati. Tetapi Pontius Pilatus berangkat
dalam tahun 36 Mas. dan sebelum penggantinya Marcellus) sungguh berkuasa,
Sanhedrin sebentar dapat bertindak demikian.
Dalam tahun itu juga (tahun 36/37) Paulus
bertobat dan masuk keristen (Kis 9:1-19). Pengajaran umat oleh instansi Yahudi
mengakibatkan, bahwa sebagian dari umat di Yerusalem, yaitu yang berbahasa Yunani,
terpencar-pencar sampai di Antiochia (Kis 11:13) dan dengan demikian didirikanlah dalam tahun
36/37 umat keristen pertama diluar negeri Yahudi. Selama tiga tahun Paulus
mengungsi ke "Arabia" (Gal 1:17), tetapi dalam tahun 39 ia muncul di Damsjik (Kis 19:20), lalu terpaksa melarikan diri (Kis 9:25; 2Kor 11:32-33).
Sekitar tahun 43 Paulus ada di Antiochia,
setelah oleh Barnabas dibawa pulang dari kota Tarsus (Kis 11:25). Dalam pada itu raja Herodes Agrippa dalam
tahun 43 atau 44 membunuh Rasul Yakobus, saudara Yohanes, dan menangkap Petrus
(Kis 12). Dalam tahun itu juga Herodes meninggal (Kis
12:19-23).
Antara tahun 45 dan 49 Barnabas dan Paulus
mengadakan perjalanan Misi pertama (Kis 13-14), dari Antiochia lewat pulau Kipros ke Asia
Depan dan kembali ke Antiochia.
Dalam tahun 48 negeri Yuda ditimpa paceklik
yang hebat (Kis 11:28) dan Paulus serta Barnabas diutus oleh umat di
Antiochia ke Yerusalem untuk membawa sumbangan guna umat miskin disana (Kis 11:30).
Satu tahun sesudahnya (tahun 49) diadakan
suatu sidang para pemimpin umat di Yerusalem bersama dengan Paulus, Barnabas
dan orang-orang dari Antiochia (Kis 15) (Konsili Para Rasul). Sidang itu mengambil
keputusan penting, bahwa orang keristen bekas kafir tak terikat oleh Taurat
Musa (bdk. Gal 2:2-10). Habis sidang ini Petrus meninggalkan Yerusalem
(Kis 12:16), entah kemana.
Adalah mungkin sekitar tahun 50 mulai
ditulis tradisi lisan. Hasilnya ialah Injil karangan Mateus dalam bahasa Aram
(kalau Injil semacam ini diterima) atau dalam bahasa Yunani dan
karangan-karangan lainnya. Mungkin juga dimasa itu dikarang surat Yakobus (lk.
tahun 49/50 atau malah 45), yaitu pengganti rasul Yakobus sebagai pemimpin umat
di Yerusalem. Tetapi ada yang menunda tanggal surat ini ditulis hingga tahun
58/60.
Antara tahun 50 dan 52 Paulus mengadakan
perjalanan misi kedua. Lewat Asia Depan ia sampai di Yunani, chususnya di kota
Athena dan Korintos. Mulai dengan musim dingin tahun 50 hingga musim panas
tahun 52 Paulus tinggal dikota ini (Kis
15:33-18:22). Dari kota Korintos Paulus mengirim dalam tahun 51 suratnya yang
pertama kepada umat di Tesalonika dan sebentar sesudahnya surat kedua kepada
umat yang sama. Dalam musim semi tahun 52 Paulus diseret kehadapan pengadilan
wali negeri romawi di Korintos, yakni Gallio (Kis
18:12-17).
Kemudian ia pergi ke Yerusalem (Kis 18:22) dan kembali ke Antiochia (tahun 52).
Perjalanan misi yang ketiga diadakan Paulus
antara tahun 53 dan 58 (Kis
18:23-20:38). Dua tahun dan tiga bulan ia menetap di Efese (Kis
19:10, 8).
Mungkin sekali bahwa dari situ dalam tahun 56 ia mengirim suratnya kepada umat
di Filippi dan sekitar Paskah tahun 57 suratnya yang pertama kepada umat di
Korintos. Kemudian (th. 57) ia sebentar mengunyungi umat itu juga (2Kor 12:14)
dan dari sana atau sekembalinya ke Efese ia menulis dalam tahun 56/57 suratnya
kepada umat-umat di Galasia Tetapi ada ahli yang menanggalkan surat terakhir
ini jauh sebelumnya, yaitu habis perjalanan pertama sekitar tahun 49. Kemudian
(tahun 57) Paulus menyeberang ke negeri Yunani lagi dan dari Makedonia dikirimnya
surat kedua kepada umat di Korintos (tahun 57). Dalam tahun 57/58 Paulus ada di
Korintos (Kis 20:3) dan disitu menulis suratnya kepada umat di
Roma (tahun 58). Pada permulaan tahun 58 Paulus kembali ke Palestina (Sesarea)(Kis 21:8) dan di musim panas tahun 58 ada di Yerusalem.
Dalam tahun itu juga (58) Paulus di Yerusalem
ditangkap dan dua tahun (tahun 58-60) dipenjarakan di Sesarea (Kis
21:27-24:27). Dalam tahun 60 didepan pengadilan walinegeri Festus (Kis 25) ia naik apel, membela diri dihadapan Festus
dan raja Agrippa, lalu diangkut ke Roma (Kis 26-27). Kapalnya karam di pulau Malta, tetapi ia
selamat dan pada akhir tahun itu juga sudah ada di Roma (Kis
28:1-15).
Disana ia mendapat tahanan rumah hingga tahun 63. Selama kedua tahun di Roma
itu Paulus menulis surat-suratnya kepada (umat di) Efese dan Kolose serta
kepada sahabatnya di Kolosse Filemon (mungkin juga surat kepada umat di
Filippi).
Dalam tahun 62 Yakobus, pemimpin umat di Yerusalem
dihukum mati oleh imam agung Annas dan dirajam. Penggantinya sebagai pemimpin
umat di Yerusalem ialah Simeon.
Dalam tahun 63 Paulus dilepaskan dari
tahanan di Roma. Kemudian ia mungkin mengadakan suatu perjalanan ke Spanyol.
Tetapi hal ini jauh dari pasti. Jika diterima bahwa surat-surat kepada Timoteus
dan Titus sungguh karangan Paulus, maka ternyata ia masih membuat perjalanan
kesebelah Timur, ke Efese dan Kreta (tahun 63/64-66)
Sekitar tahun 64 ditulis Injil karangan
Markus dan surat pertama Petrus di Roma (1Ptr 5:13).
Tentang tanggal ditulisnya Injil karangan
Lukas dan Kisah Rasul-rasul ada keraguan diantara para ahli. Banyak menempatkannya
pada akhir tahanan Paulus yang pertama di Roma, jadi tahun 63. Tetapi lain-lain
orang menunda tanggal itu hingga tahun 70 dan malah tahun 80 Mas. Tetapi satu
hal adalah pasti sama sekali, yaitu: Injil ditulis sebelum Kisah Rasul-rasul.
Menurut tradisi yang boleh dipercaya tapi
tidak pasti juga maka Petrus dihukum mati dan menyalani hukuman salib dalam
pengejaran yang dilancarkan Kaisar Nero terhadap umat Keristen. Menurut tradisi
itu kemartiran Petrus itu terjadi dalam tahun 64. Tetapi ada juga (sekali lagi
berdasarkan tradisi) yang menunda kemartiran itu hingga tahun 67.
Sekitar tahun 65 digubah Injil karangan
Mateus dalam bahasa Yunani sebagaimana sekarang ada. Tetapi tanggal itu
bergantung juga pada hubungan antara Injil Mateus dan Injil Lukas serta tanggal
ditulisnya Injil Lukas. Ada perbedaan pendapat yang tidak kecil diantara para
ahli.
Jika surat-surat kepada Timoteus dan Titus
diterima sebagai karangan Paulus, maka tanggalnya boleh ditetapkan sebagai
berikut. Ketiga surat ini ditulis setelah Paulus bebas dari tahanan di Roma yang
pertama (tahun 63). Surat kepada Timoteus yang pertama ditulis sebelum Paulus
ditangkap kembali, jadi sekitar tahun 64/65. Pada waktu yang kira-kira sama
dikirimnya juga suratnya kepada Titus. Tetapi surat kedua kepada Timoteus
ditulisnya dalam penyara (2Tim 1:8; 2:9) waktu tidak ada harapan lagi. Jadi
surat ini harus ditanggalkan dalam tahun 66. Sebab menurut tradisi Paulus
dibunuh (dipenggal kepalanya) atau titah Kaisar Nero dalam tahun 67. Kalau
surat-surat kepada Timoteus dan Titus tidak diterima sebagai karangan Paulus,
tanggalnya sukar ditetapkan, hanya boleh dikatakan: diwaktu agak belakangan
pada jaman rasuli.
Surat-surat kepada orang Hibrani sukar
ditanggalkan. Banyak ahli menempatkannya sebelum tahun 70 (kebinasaan Yerusalem),
sebab, katanya, surat ini dialamatkan kepada umat di Yerusalem. Tetapi hal itu jauh
dari pasti. Maka itu lebih bijaksana surat ini ditanggalkan dimasa agak
belakangan, tetapi pasti sebelum tahun 95. Jikalau surat ini dianggap karangan
Paulus, atau karangan yang ditulis dibawah pengawasan Paulus, maka harus
ditanggalkannya sebelum tahun 67 juga. Tetapi hubungan surat ini dengan Paulus
sangat tipis dan Paulus kiranya tidak mengarang dan tidak pula mengawasi
pengarangnya.
Surat Petrus yang kedua (bukan karangan
Petrus) harus ditempatkan dimasa agak belakangan juga. Pasti sesudah kebinasaan
Yerusalem (tahun 70) dan boleh jadi antara tahun 70 dan 80. Surat Petrus ini
terang bergantung pada surat karangan Yudas. Maka itu surat Yudas ini harus
ditempatkan sebelum surat Petrus.
Para ahli sependapat bahwa
karangan-karangan Yohanes harus ditanggalkan pada akhir jaman rasuli, Adapun
Wahju Yohanes ditulis (dalam bentuk terakhir) lebih dahulu, jaitu dimasa
pemerintahan kaisar Domitianus (tahun 81-96), oleh karena dalam buku ini terasa
suatu pengejaran hebat terhadap umat keristen (si pengarang sendiri
dibuang Wah 1:9) Maka kitab Wahju boleh diberi bertanggal
kira-kira tahun 95. Injil karangan Yohanes harus ditempatkan sesudah Wahju
(sekitar tahun 96/97) dan menurut tradisi di Efese. Surat Yohanes yang pertama yang
berupa surat pengantar untuk Injil atau "prakata" harus ditempatkan
pada waktu yang sama. Surat Yohanes yang kedua dan yang ketiga sukar ditetapkan
tanggalnya, tetapi mungkin sekali mendahului Injilnya. Juga kalau
karangan-karangan tersebut bukan buah pena Rasul Yohanes sendiri, tanggal-tanggal
itu boleh dipertahankan. Menurut tradisi Yohanes meninggal sebagai yang terakhir
dari para rasul, yaitu sekitar tahun 102.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar