Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “kudus” berarti suci, murni. Sedangkan dalam bahasa
Ibrani, qadosy (=kudus) berarti dipisahkan, disendirikan, dipisahkan dari
yang lain. Uniknya dalam bahasa Ibrani kata ini hanya digunakan untuk hal-hal
yang berhubungan dengan Allah. Mengapa? Sebab, hanya Allah yang kudus (2 Raj.
19:22; Yes. 1:4). Kemudian, kata kudus dipakai juga untuk benda dan manusia
sebab keduanya milik Allah dan termasuk dalam lingkup kehidupan Allah (Im.
19:2). Dengan demikian, kita mengenal istilah gereja yang kudus, orang kudus,
tempat kudus.
Gereja
disebut kudus bukan berarti gereja bebas dari dosa atau tidak ada cacat
celanya. Sebab, kenyataannya gereja terdiri dari orang-orang berdosa. Calvin
menyebut gereja sebagai “gereja orang-orang berdosa”, gereja yang tidak kudus.
Kekudusan gereja tidak terletak pada perbuatan manusia, tapi pada perbuatan
Allah. Oleh karena kasihNya kepada mansuia dan dunia ini, Allah mau memulihkan
hubungan-Nya dengan manusia yang telah rusak akibat dosa melalui pengorbanan
dan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Dengan demikian, kasih Allah dalam
Yesus Kristuslah yang membuat gereja itu kudus (lih. I Kor. 1:30). Gereja juga
disebut kudus karena dikuduskan oleh Roh Kudus (I Pet. 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar