Arie de Kuiper, Jakarta: BPK. Gunung Mulia
Bab I
menjelaskan tentang istilah Misiologi. Misiologi berasal dari kata Latin Missio
adalah pengutusan. Inggris/ Jerman / Perancis : Mission. Belanda Misse dipergunakan
dalam kalangan gereja RK, padahal gereja Protestan umumnya memakai istilah
zending. Dalam bahasa Inggris bentuk tunggal Mission berarti karya Allah (god’s
Mission) atau tugas yang diberikan oleh Tuhan kepada kita (our Mission),
sedangkan bentuk jamak Mission menandakan kenyataan praktis atau pelaksanaan
pekerjaan itu. Dulu istilah Missiologia terutama dipakai para ahli theologia
Roma-Katolik, tetapi baru-baru ini mulai diterima juga oleh ahli-ahli Protestan
di bidang ini. Istilah ini sangat menguntungkan oleh karena merangkumi
keseluruhan missiologia alkitabiah, missiologia bersejarah, missiologia
sistematis dan missiologia praktis metodis. Tidak dapat disangkal lagi bahwa
istilah ini merupakan pengertian yang baik, jelas lagi objektif. Barangkali
hanya ada satu kelemahan, yakni istilah ini terlalu banyak diikatkan dengan PI
ke luar negeri, padahal yang dimaksudkan ialah segenap kegiatan gereja dalam
mewartakan kabar kesukaan di tempatnya sendiri maupun di lain tempat.
Bab II di
dukung dengan Dasar Alkitabiah pada perjanjian Lama, Zaman antara Perjanjian
Lama dan Perjanjian baru, Perjanjian Baru. Sudah barang tentu dalam Perjanjian
Lama belum terdapat penugasan yang tegas untuk melakukan pekabaran ke luar
terhadap segala bangsa. Sungguhpun demikian, sejak permulaan bangsa-bangsa lain
(goyim) senantiasa mendapat perhatian sepenuhnya. Yang diutamakan dalam PL
adalah pemilihan Israel dan hubungan antara Israel dengan bangsa-bangsa. Israel mempunyai fungsi perantaraan di dalam
perantara di dalam rencana Allah. Ia harus menerima dengan taat keselamatan
yang dari Allah, janjiNya dan hukumNya, supaya dapat memperlihatkan kepada
bangsa-bangsa lain, siapa Allah Israel. Fungsinya tidak lain daripada menjadi
daya penarik. Fungsi perantara itu mempunyai aspek kerajaan, keimanan dan
kenabian. Ketiganya terdapat dalam Yes 2:2-5. Pertama, Yerusalem/Israel menunjuk kepada pemerintahan
Yahwa sebagai raja Dunia. Kedua Dari Sion akan keluar undang-undang (torah,
pengajaran, petunjuk dari TUHAN). Dan yang ketiga Firrman Tuhan adalah dari
Yerusalem. Perjanjian lama memberitakan pengharapan bahwa bangsa-bangsa akan
datang menuju ke pusat, dengan perantaraan Israel selaku raja, imam dan nabi
dalam pelayanan TUHAN: dikonkritkan dalam
pengharapan Mesias yang mendatangkan masa depan yang gilang gemilang atas
israel dan segala bangsa.
Zaman antara
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Penyelidikan Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru merupakan persiapan yang perlu sebelum melangkah ke arah
penyelidikan tentang PI dalam Perjanjian Baru sendiri. Sebabnya ialah bahwa PL
dan PB bersama-sama merupakan satu Kitab Suci, dan bahwa umat yahudi adalah
latar belakang bagi PB. Di dalam Perjanjian baru muncul sesuatu yang samasekali
baru, baik terhadap PL (meskipun serentak merupakan kontinuitas dan
penggenapannya) maupun terhadap proselitisme yahudi.
Mengenai
hubungan dengan PL, haruslah kita tegaskan pertama-tama dan terutama bahwa
Yesus Kristus ttidak lain melainkan Israel yang sesungguhnya, Israel yang baru.
Yesus Kristus dalam diriNya mewakili, merangkumi dan menggenapi segenap sejarah
umat Allah. Keaktifan orang Yahudi terhadap orang kafir tidak merupakan
penyebaran agama melainkan memperlihatkan ciri-ciri khas dari proselitisme atau
propoganda keagamaan. Oleh sebab itu Tuhan Yesus Kristus menentang cara usaha
proselitisme itu: ketidaksabaran yang tidak mau menunggu kedatangan
bangsa-bangsa, kesombongan dan ethnocentrisme dan ketidakjujuran . tidak dapat
disangkal bahwa proselitisme Yahudi sangat mengesankan dan merupakan persiapan
bagi pekabaran Injil. Dimana-mana para rasul Yesus Kristus menemuukan proselit
dan orang-orang yang takut kepada Allah, mereka sudah mengenal Allah Israel,
sudah mempunyai dan menyelidiki Perjanjian Lama, sudah mengharapkan kedatangan
Almasih. Dengan demikian jalan Injil Kristus diratakan. Perjanjian Baru;
penyelidikan PL dan zaman antara PL dan PB merupakan persiapan yang perlu
sebelum melangkah ke arah penyelidikan PI dalam PB sendiri. Dengan kedatangan
Yesus dan dengan kebangkitanNya telah terjadi sesuatu yang samasekali baru,
yang belum pernah terjadi lebih dahulu dalam sejarah israel, dan dalam sejarah
dunia. Janji tentang datangnya berduyun-duyun bangsa-bangsa telah didekatkan
oleh kedatangan Almasih, dan para murid harus keluar untuk membuat sekalian
bangsa menjadi murid-murid Tuhan Yesus.
Bab III
menjelaskan tentang Peninjauan Sejarah PI. Sejarah PI adalah sebagian dari
Sejarah Gereja, ditinjau dari sudut yang tertentu dan menentukan. Yang kita
selidiki di sini ialah lanjutan perbuatan Roh Kudus di dalam perbuatan Gereja
selaku Gereja missioner di sepanjang abad-abad yang lampau. Dalam gereja lama
penelitian tentang PI dalam abad-abad pertama, Adolph von Harnack telah
membuktikan dengan sangat menyakinkan bahwa perluasan agama kristen pada
abad-abad pertama meruapakan suatu gerakan kaum awam. Pada abad Pertengahan,
agama kristen dijadikan agama-utama negara. Dalam abad-abad itu banyak sekali
bangsa-bangsa ditarik kepada Kristus, terlebih dahulu di Eropa Barat dan Utara,
dan kemudia di Eropa Timur pada abad ke-9 dan ke-10. Pada jaman Revormasi,
pemikiran pihak protestan sudah mulai berubah sedikit demi sedikit. Sebab utama
ialah peluasan kerajaan Inggeris dan Belanda ke luar Eropa, sehingga
kemungkinan-kemungkinan baru menjadi terbuka untuk membawa injil kepada
orang-orang yang belum pernah mendengarnya. Pada abad itu juga pekerjaan PI
dimulai di antara bangsa Indian di Amerika Utara. Sedangkan pada zaman modern,
Gerakan PI menghasilkan gerakan menuju pendewasaan dan penyatuan gereja-gereja.
Pada akhir
sejarah PI kita menoleh sekali lagi kepada titik panggkalnya, yaitu pengharapan
kepada oikumene yang akan datang. Selama 20 abad, pengharapan itu dinyalakan
dan sering lagi dipadamkan. Tetapai pengharapan itu boleh tetap hidup di dalam
gereja missioner yang satu milik Yesus Kristus, yang tiada berubah kemarin dan
untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar