A.
PENGANTAR:
Nama penguasa kejahatan.
Ibrani satan, Yunani Satanas, arti dasarnya 'lawan' (kata itu diartikan
demikian dim Bil 22:22).
Kedua ps pertama Ayb menceritakan Iblis muncul di hadirat Tuhan di antara
'anak-anak Tuhan'. Kadang-kadang dikatakan bahwa dalam bg-bg Alkitab seperti
ini, Iblis tidak dipikirkan sebagai melulu jahat, melainkan semata-mata salah
satu dari makhluk-makhluk sorgawi. Harus diakui bahwa di situ belum terdapat
ajaran yg berkembang seutuhnya, tapi kegiatan-kegiatan Iblis jelas merugikan
Ayub. Acuan PL mengenai Iblis jarang sekali, tapi Iblis terus-menerus terlibat
dalam kegiatan-kegiatan melawan kepentingan manusia. Ia membujuk Daud untuk
menghitung rakyatnya (1 Taw 21:1).
Ia berdiri di sebelah kanan Yosua, imam agung, dan 'mendakwa' Yosua, sehingga
menimbulkan amarah Tuhan (Za 3:1
dst). Pemazmur menganggap adalah bencana jika Iblis berdiri di sebelah kanan
seseorang (Mzm 109:6,
TBI 'pendakwa'). Yohanes berkata bahwa 'Iblis berbuat dosa dari mulanya' (1 Yoh 3:8),
dan acuan-acuan PL mengenai Iblis mendukung hal ini.
Kebanyakan dari informasi
tentang Iblis sumbernya adalah PB, di mana makhluk jahat yg teramat mengerikan
ini disebut Satanas atau ho diabolos tanpa perbedaan arti, dan dalam hal-hal
tertentu juga disebut Beelzebul (atau Beelzeboul, atau Beezeboul, Mat 10:25; 12:24, 27).
Ungkapan-ungkapan lainnya seperti 'penguasa dunia' (Yoh 14:30)
atau 'penguasa kerajaan angkasa' (Ef 2:2)
juga digunakan. Iblis selalu dilukiskan sebagai melawan Allah, dan bekerja
untuk menggagalkan maksud-maksud Allah.
Matius dan Lukas menceritakan,
bahwa Yesus pada awal pekerjaan-Nya mengalami pencobaan berat, ketika Iblis
mencobai Dia supaya melaksanakan tugas-Nya dengan semangat yg keliru (Mat 4; Luk 4;
lih juga Mrk 1:13).
Setelah itu Iblis meninggalkan-Nya 'untuk sementara', yg berarti bahwa
pertarungan itu kemudian diulangi lagi. Hal ini jelas pada pernyataan bahwa 'Ia
sama dengan kita, Ia telah dicobai' (Ibr 4:15).
B.
PANDANGAN PAULUS TENTANG IBLIS:
1.
GAMBARAN:
a.
Pemerintah-Pemerintah
Paulus menampilkan kuasa
kejahatan dengan menggunakan istilah "archai" (principalities,
pemerintah). Kata archai tidak dipahami dalam pengertian duniawi (misalnya
pemerintahan negara) melainkan ditampilkan sebagai kuasa adi-duniawi yang
memusuhi Allah. Misalnya
dalam Efesus 1:21 "archai" dipahami sebagai kuasa yang rnemusuhi
Allah, Efesus 2:2 sebagai tuan besar atau maharaja; 1 Korintus 8:5 sebagai
kuasa yang merasuk lewat hidup rohani, lewat nafsu seksual (1 Korintus 6: 15),
lewal kehidupan yang vital (1 Korintus 15:26), lewat hidup sosial (Efesus 6);
dalam Efesus 6: 12 sebagai makhluk spiritual yang dikaitkan dengan hidup para
malaikat (Roma 8:38 ), Efesus 3: 10 sebagai roh yang tinggal di hagian terbawah
surga.
"Singgasana-Kerajaan-Pemerintahan-Penguasa"
adalah teknik sastra yang ditulis Paulus untuk mengungkapkan roh-roh yang
berkuasa dan memerintah manusia (lihat Kolose 1:16). Thronos (Singgasana) dalam
dunia Yunani dikaitkan dengan takhta Dewa Zeus dan Hera, istrinya, yang
menentukan hidup mati manusia atau
sebagai takhta para malaikat ("takhta dunia"; "dua singgasana
untuk beristirahat". Kuriontetes (Kerajaan) adalah anggota-anggota
kelompok para malaikat jahat; "archai"
(Pemerintahan) berarti makhluk spiritual atau malaikat yang akan menjadi baik; "archai"
dipahami secara berbeda dalam masing-masing teks).
Pada masa Yosephus dan
Philo, kata yang sering digunakan adalah kata depan 'arch'- yang di dalamnya
mengungkapkan suatu organisasi kekuasan dan tidak secara eksplisit menyatakan
kekuatanjahat atau kuasa para malaikat. Hal ini tampak jelas pada kata archon (pejabat),
archigrammateus (pelayan kota), archidesmophylax (kepala penjara). Namun, dalam
sastra Yahudi kata archai ini dikaitkan dengan kuasa jahat, kebaikan dan
kuasa-kuasa yang berentitas spiritual seperti disebut "tidak ada malaikat
yang menghalangi dan tidak ada kuasa-kuasa (Setan) yang merintangi. Ia akan memanggil
"para malaikat kuasa dan para malaikat pemerintallan". Kuasa jahat ini dapat
menjadi sumber kekuatan bagi manusia jika manusia "mengikuti jalan dunia
ini" dan "menaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang
sedang bekerja di an tara orang-orang durhaka" (Efesus 2:2). Kerja kuasajahat
ini dapat merasuki hidup batin manusia dalam bentuk religius (1 Korintus 8:5),
nafsu seksual (1 Korintus 6:5), tindakan-tindakan rohani (Efesus 6: 12), apa
yang dianggap baik (Kolose 1: 16), sehingga kuasa itu terkait erat dengan
gagasan mengenai malaikat-malaikat (Roma 8:38 ). Makhluk-makhluk seperti
malaikat itu (Efesus 1 :20; 1 Petrus 3 :22) oleh Paulus disebut
pemerintah-pemerintah jahat (Efesus 2:2; 6: 12).
b.
Kekuatan :
Istilah yang digunakan
Paulus mengenai kekuatan adalah dynamis
(1 Korintus 15:24-26), yang dalam pengertian umum berarti kcsanggupan atau
kemampuan untuk melaksanakan tindakan (Matius 25: 15; 2 Korintus 1 :8;8:3) dan
dalam arti khusus berarti kuasa atau kekuatan, dan mukj izat atau karunia untuk
mengadakan mukjizat (1 Korintus 12:28 ).
Kata dunamis/ dynamis
dipahami dalam kerangka prinsip kosmis, yaitu suatu "prinsip" yang
menggerakkan segala ciptaan. Prinsip ini oleh Stoik (aliran filsatat Yunarn
Rornawi yang didirikan di Athena tahun 109 SM oleh Zeno dan Citium. Mereka
mengembangkan pemikiran filosofis Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322
SM) disebut nous (pikiran, akal budi, intelek) yang menunjuk pada
pengetahuan tertinggi scbagai suatu prinsip tata tertib alam semesta.
Di dalam dunia Yunani,
agama-agama misteri menyebut dynamis sebagai dunameis, yaitu suatu tindakan
dari daya surgawi yang menyentuh kehidupan materia alam semesta. Namun, Paulus
menempatkan daya surgawi itu sebagai kekuatan jahat yang akan dibinasakan oleh
Kristus pada akhir zaman (1 Korintus 15:24).
Dalam konteks ini, Paulus menciptakan
suatu teknik sastra pemerintah - kekuasaan – kekuatan yang didalamnya ia
ingin mengatakan bahwa umat Allah yang "telah membuat patung Astera, sujud
menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepada Baal" (l Raja
17: 16; bandingkan dengan Ulangan 4: 19,20) telah dibawa kepada Kristus karena
"Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya (l Korintus 15:25).
Menurut Walter Wink, kata dunamis/ dynamis dalam dunia Yahudi berarti bala
tentara yang kemudian digunakan dalam arti bala tentara Allah (Mazmur 103 :21;
Yesaya 34:4). Beberapa teks Kitab Suci mengaitkan kata dynamis dengan para roh
dunia orang mati, bintang-bintang, kuasa spiritual dan musuh-rnusuh Allah.
c.
Penguasa
Kata yang mirip dengan
"kekuatan" adalah exousia (penguasa). Paulus menggunakan kata
"kekuatan" dalam arti kekuatan jahat yang menyentuh segi material
(aspek luar); sedangkan ia memakai kata "penguasa" untuk
mengungkapkan kuasa jahat yang berdiam dalam hidup batin manusia (aspek dalam).
Paulus menempatkan kata "penguasa" dalam bentuk sastra
"pemerintah – penguasa - kekuasaan-kerajaan" yang mengangkat kembali
kuasa absolut raja atau kuasa kepemilikan akan sesuatu (PL) untuk mengungkapkan
kuasa spiritual (1 Korintus 15 :24; Efesus 1 :21; Kolose 1:16; 1 Petrus 3: 12)
yang merenggut hidup batin manusia namun dibinasakan berkat Roh Kudus yang
"adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu
penebusan yang menjadikan kita milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya"
(Efesus 1:14). Perjanjian Baru menyajikan kata exousia sebanyak 102 kali dalam
beberapa pemahaman, yaitu suatu kemampuan tindakan sebagai sumber segala kuasa
(Kisah 1:7; Rm 2: 1), kuasa kodrati yang berasal dari Allah (Wahyu 6:8; 9:3;
16:9; 18:9), kekuatan Setan yang menguasai (Kisah 26: 18; Kolose 1: 13), dan
kuasa kosmis yang menyentuh hidup batin manusia (Yohanes 17:2; Matius 11:27).
Kebiasaan
dunia ini (Efesus 2:2): Paulus mengungkapkan suatu
pilihan hidup dalam kaitannya dengan kuasa-kuasa, yaitu hidup dalam cengkeraman
kuasa malaikat jahat atau hidup dalam iman akan Kristus. Gagasan ini terkait
erat dengan aion (diterjemahkan kebiasaan), yang dalam dunia Yunani berarti
"dewa yang berpribadi" (personal deity). Dewa Aion sernakin
bermakna dalam dunia Yahudi saat rnenjadi ton aiona tou kosmou (kebiasaan
dunia) karena kata aion dihubungkan dcngan kckuatan yang diprakarsai oleh
kekuatan makhluk jahat." Kata "archon" (penghulu atau kuasa
jahat duniawi) mempunyai maksud yang dckat dcngan makhluk jahat itu (Matius
9:34; 12:24; Markus 3:22; Lukas 11:15; Yohanes 12:31; 14:30; 16:11). Gagasan
ini senada dengan istilah archonton tou aionos (Penguasa zaman ini, l
Korintus 2:8 ) yang oleh Paulus ditempatkan dalam kerangka kedewasaan rohani
(kebijaksanaan, sophia), yaitu menerima kuasa Kristus sebagai landasan hidup
jemaat (jemaat Korintus hidup di antara orang-orang kafir dengan kuil-kuil
kaisar, dewa-dewi mereka dan kuil dewaAfroditus dengan scribu wanita pelacur
suci). Kedewasaan rohani ini dilatarbelakangi oleh "sekolah"
Pytha¬goras" yang mcmisahkan muridnya dalam dua tingkat, yaitu murid yang
kurang pengalaman dan murid yang sempuma (teleion).
Penguasa kerajaan angkasa
(Efesus 2:2): Teks Yunani menyebut ton archonta tes exousias tou aeros (penguasa
kuasa-angkasa raya). Penguasa yang dimaksud adalah penguasa di bawah
kekuatan dewa angkasa raya. Dalam konteks ini, kuasa (exousia) tidak dipahami
secara personal melainkan sebagai "pemcrintahan atau dunia" yang
dapat dibayangkan membentuk suatu kelompok roh-roh angkasa raya. Bila dikaitkan
dengan salah satu tulisan "Papyri Graecae Magicae" yang
pararel dengan Efesus 2:2 (berbunyi: kata tou echontos ton aera, menurut dewa
yang berkuasa atas angkasa raya) pemahaman mengenai kuasa kerajaan angkasa
telah biasa dikenal di masa Yudaisme.
SEBUTAN IBLIS OLEH PAULUS:
a.
Iblis:
Seteru Allah
Iblis,
Yunani Διαβολος - Diabolos,
berasal dari kata kerja διαβαλλω - DIABALLÔ, menuduh,
memfitnah, secara harfiah DIABOLOS
berarti yang bicara jahat, pemfitnah, yang menuduh dengan tidak benar.
2
Korintus 12:7:
LAI
TB, Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar
biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis
untuk mengecoh
aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
KJV,
And lest I should be exalted above measure through the abundance of the
revelations, there was given to me a thorn in the flesh, the messenger of Satan
to buffet me, lest I should be exalted above measure.
TR,
και τη υπερβολη των αποκαλυψεων ινα μη υπεραιρωμαι εδοθη μοι σκολοψ τη σαρκι
αγγελος σαταν ινα με κολαφιζη ινα μη υπεραιρωμαι
Translit, kai tê huperbolê tôn apokalupseôn hina mê huperairômai edothê moi skolops tê sarki aggelos satan hina me kolaphizê hina mê huperairômai
Translit, kai tê huperbolê tôn apokalupseôn hina mê huperairômai edothê moi skolops tê sarki aggelos satan hina me kolaphizê hina mê huperairômai
Iblis,
Yunani σαταν - SATAN,
berasal dari bahasa Ibrani שָׂטָן - SÂTÂN,
dengan makna yang sama yaitu LAWAN, SETERU, MUSUH.
Matius 4:10
LAI TB, Maka berkatalah
Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
KJV, Then saith Jesus unto
him, Get thee hence, Satan: for it is written, Thou shalt worship the Lord thy
God, and him only shalt thou serve.
TR, τοτε λεγει αυτω ο ιησους υπαγε σατανα γεγραπται γαρ κυριον τον θεον σου προσκυνησεις και αυτω μονω λατρευσεις
TR, τοτε λεγει αυτω ο ιησους υπαγε σατανα γεγραπται γαρ κυριον τον θεον σου προσκυνησεις και αυτω μονω λατρευσεις
Translit, tote legei autô
ho iêsous hupage satana gegraptai gar kurion ton theon sou proskunêseis
kai autô monô latreuseis
Iblis,
Yunani σατανας - SATANAS,
berasal dari bahasa Aram merujuk kepada bahasa Ibrani שָׂטָן - SÂTÂN,
dengan makna yang sama yaitu LAWAN, SETERU, MUSUH.
b.
Setan
: Roh Jahat
1
Timotius 4: 1
Kata setan (dengan
huruf s kecil) baik tunggal maupun jamak, Yunani δαιμονιον - DAIMONION
yaitu bentuk netral dan merupakan derivatif (bentuk yang lebih panjang) dari
kata δαιμων - DAIMÔN.
Kata setan(-setan)
dengan huruf "s" kecil, Yunani daimôn,
berasal dari kata δαιω - DAIÔ, membagi untung, secara konseptual berarti
suatu ilah yang baik atau yang jahat, makhluk ilahi, ilah pelindung, suara
batiniah. Alkitab LAI menerjemahkannya dengan setan-setan, roh-roh
(jahat).
Selanjutnya
dalam tulisan Paulus, istilah sebutan Paulus mengenai setan atau Roh Jahat
dapat dilihat pada Kitab: 1 Kor 10: 20-21 dan Efesus 6: 12.
c.
Belial:
2 Korintus 6:15
LAI TB, Persamaan apakah
yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama
orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
KJV, And what concord hath Christ with Belial? or what part hath he that believeth with an infidel?
KJV, And what concord hath Christ with Belial? or what part hath he that believeth with an infidel?
TR 1894, τις δε συμφωνησις
χριστω προς βελιαλ η τις μερις πιστω μετα απιστου
Translit, tis de
sumphônêsis khristô pros belial ê tis meris pistô meta apistou Belial, nomina maskulin,
Yunani: βελιαλ - BELIAL,
salah satu nama Iblis, artinya, "tidak berharga, tidak berfaedah, tidak
berarti, hancur, rusak, sia-sia" atau sering dimaknakan "tak
ber-Tuhan, dursila". Dalam Alkitab bahasa
Indonesia kata ini muncul hanya dalam 2 Korintus 6:15. Namun kata ini
sebenarnya sering muncul dalam Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani (Ibrani: בְּלִיַּעַל - Beliya'al)
diterjemahkan dengan: 'orang dursila', misal 1 Samuel 2:12.
1 Samuel 2:12
LAI TB, Adapun anak-anak
lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
Bible in Basic English, Now
the sons of Eli were evil and good-for-nothing men, having no knowledge
of the Lord.
Young's Literal
Translation, and the sons of Eli are sons of worthlessness, they have
not known Jehovah.
KJV, Now the sons of Eli
were sons of Belial; they knew not the LORD.
Hebrew,
Hebrew,
וּבְנֵי עֵלִי בְּנֵי
בְלִיָּעַל לֹא יָדְעוּ אֶת־יְהוָה׃
Translit, UVENEY 'ELI BENEY
VELIYA'AL LO YADU 'ET-YEHOVAH (dibaca: 'Et-'Adonay)
Muasal kata בְּלִיַּעַל - BELIYA'AL
ini dari adverbia: בְּלִי - B'LI,
arti: tanpa, tidak mempunyai, dan verba: יָעַל - YA'AL,
arti: kegunaan, faedah, Jadi nomina: BELIYA'AL,
artinya adalah 'tak berharga, tak berfaedah'.
d.
Penipu:
Paulus lebih memikirkan
kelicikan si jahat. 'Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang' (2
Korintus 11:14), sehingga tidak mengherankan bila antek-anteknya nampak sangat
meyakinkan dalam penyamaran mereka. Orang-orang Efesus dinasihati untuk 'mengenakan
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
muslihat Iblis' (Efesus 6:11), dan ada beberapa acuan tentang 'jerat
Iblis' (1 Timotius 3:7; 2 Timotius 2:26). Ayat-ayat seperti itu menekankan
bahwa orang Kristen (dan bahkan penghulu malaikat, Yudas 9) terus terlibat
dalam pertarungan yang
tak henti-hentinya tanpa iba dan penuh kelicikan.
Paulus menasihatkan agar
jangan 'memberi kesempatan kepada Iblis' (Efesus 4:27), dan dampak dari
mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah ialah, orang percaya dapat
melawan apa pun serangan si jahat (Efesus 6:11, 13). Paulus meletakkan
kepercayaannya pada kesetiaan Allah. 'Allah setia dan karena itu Ia tidak
akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia
akan memberikan kepadamu jalan keluar' (1 Korintus 10:13). Ia sadar benar
akan kecerdikan Iblis dan yg selalu berusaha untuk 'memperoleh keuntungan
atas kita'. Tapi Paulus menambahkan 'kita tahu apa maksudnya' (atau
seperti yg dapat diterjemahkan, 'Aku sadar akan siasat-siasatnya', 2
Korintus 2:11).
e.
Penggoda:
Iblis terus-menerus
menggodai manusia (1 Korintus 7:5). Alkitab melaporkan bahwa Iblis bekerja
dalam diri seorang percaya, Ananias ('mengapa hatimu dikuasai Iblis ...?',
Kisah 5:3), dan dalam ihwal Elimas terang-terangan membelokkan jalan Tuhan ('hai
anak Iblis ... engkau musuh segala kebenaran,' Kisah 13:10). Prinsip umum
diberikan dalam 1 Yohanes 3:8, 'barangsiapa yg tetap berbuat dosa, berasal
dari Iblis.' Orang dapat begitu saja menyerahkan dirinya kepada Iblis
sehingga ia menjadi milik Iblis, menjadi 'anak-anaknya' (1 Yohanes
3:10). Karena itulah Alkitab berbicara tentang 'jemaah Iblis' (Wahyu
2:9; 3:9), dan tentang orang yg diam 'di tempat takhta Iblis' (Wahyu
2:13). Iblis menghalang-halangi pekerjaan para pemberita Injil (1 Tesalonika
2:18). Ia merampas benih unggul yg ditaburkan di dalam hati manusia (Markus
4:15). Ia menyebarkan 'anak-anak si jahat' di ladang, yaitu dunia
(Matius 13:38). Kegiatan Iblis dapat berakibat fatal atas jasmani manusia
(Lukas 13:16). Ia selalu dilukiskan mempunyai banyak akal dan terus aktif.
Tapi PB tahu pasti
keterbatasan-keterbatasan dan kekalahan Iblis. Kekuasaannya adalah pinjaman
(Lukas 4:6). Ia dapat melakukan kegiatannya hanya dalam batas-batas yang telah ditetapkan Allah
(Ayub 1:12; 2:6; 1 Korintus 10:13; Wahyu 20:2,7), Bahkan ia dapat diperalat
untuk suatu tujuan yg benar (1 Korintus 5:5; bnd 2 Korintus 12:7). Yesus
melihat kemenangan perdana dalam tugas ke-70 murid (Lukas 10:18), dan tentang 'api
yg kekal' sebagai 'yg disediakan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya'
(Matius 25:41). Yohanes melihat ini terjadi (Wahyu 20:10).
Di atas telah dikemukakan
bahwa konflik dengan Iblis memuncak pada sengsara Tuhan Yesus. Di situ Yesus
menyebut Iblis sebagai 'dilemparkan ke luar' (Yohanes 12:31), dan 'dihakimi'
(Yohanes 16:11). Kemenangan itu secara khusus disinggung dalam Ibrani 2:14; 1
Yohanes 3:8. Pekerjaan pan pengkhotbah ialah 'untuk membalikkan' orang 'dan
kekuasaan Iblis kepada Allah' (Kisah 26:18). Paulus berkata dengan penuh
keyakinan 'Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di
bawah kakimu' (Roma 16:20).
C.
KESIMPULAN:
Dalam pemahaman iman Kristen, Allah berkuasa atas segala kuasa jahat
setan-setan. Kita mengenal Allah secara penuh dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
"Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, Allah berkenan mewahyukan diri-Nya
dan memaklumkan rahasia kehendak-Nya; berkat rahasia itu manusia dapat
menghadap Bapa melalui Yesus Kristus, Sang Firman yang menjadi daging. Melalui
Alkitab kita mengenal Allah dalam diri Tuhan Yesus sebagai yang berkuasa atas
segala kuasa jahat.
=================================================================
TAMBAHAN:
JUMLAH
SETAN
Perjanjian Baru tidak
banyak memberi keterangan mengenai berapajumlah Setan dalam kerajaannya, dunia
kegelapan. Namun, dari beberapa teks Kitab Suci, kita dapat sedikit menafsirkan
mengenai hal itu. Kitab Wahyu menyebutkan jumlah malaikat demikian, " Maka
aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta,
makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu
laksa", (murias, kelompok dari 10.000; Wahyu 5: 11). Dan sepertiga dari
para malaikat jatuh menjadi Setan (Wahyu 12:4). Hal ini pun bukan khayalan
belaka, karena Yesus sendiri mengusir roh-roh jahat yang berjumlah ribuan: Matius 8:28-34; Markus 5:
1-20; Lukas 8:26-39), bahkan pada masa hidupnya la pun banyak mengusir'? Setan.
Bisa jadi jumlah Setan berjuta-juta sesuai dengan usaha Setan dalam menjerat
para malaikat dan para roh untuk menjadi sekutunya. Namun, apa yang terjadi
sesungguhnya kita tidak tahu mengenai berapa jumlah mereka sekarang (secara
mate matis). Hal itu sangat misteri bagi kita, namun dikatakan bahwa mereka
tidak berkembang biak (lihat istilah 'tidak kawin dan dikawinkan' sebagai
pernyataan bahwa malaikat tidak bergender, Matius 22:30; Markus 12:25; Lukas
17:27; 20:34,35). Satu hal yang disebut adalah bahwa Setan berjuang menggoda
manusia untuk bersekutu dengannya masuk ke dalam dunia kegelapan (1 Korintus
10:20). Lebih dari itu, kita tidak mempunyai dasar untuk membicarakan kehidupan
Setan secara mendetail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar