Menurut pendapat Robert W. Pazmino,
sebagaimana yang dikutip oleh Samuel Sidjabat, pendidikan Kristen merupakan :
usaha
bersahaja dan sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk
mentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap, keterampilan-keterampilan
dan tingkah laku yang bersesuaian dengan iman Kristen; mengupayakan perubahan,
pembaharuan dan reformasi pribadi-pribadi, kelompok bahkan struktur oleh kuasa
Roh Kudus, sehingga peserta didik hidup sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana
dinyatakan oleh Alkitab, terutama dalam Yesus Kristus.[1]
Sedangkan menurut Calvin sebagaimana
dirumuskan oleh Robert R. Boehlke menyatakan bahwa PAK adalah: Pemupukan akal
orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan Firman Allah di bawah bimbingan
Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja,
sehingga dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang bersinambung yang
diejawantahkan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan
Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan kasih terhadap sesamanya.[2]
Menurut Luther tujuan
pendidikan Agama Kristen ialah untuk melibatkan semua warga jemaat, khususnya
yang muda, dalam rangka belajar teratur dan tertib agar semakin sadar
akan dosa mereka serta bergembira dalam Firman Yesus Kristus yang memerdekakan
mereka di samping memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya
pengalaman berdoa, Firman tertulis, Alkitab, dan rupa-rupa kebudayaan sehingga
mereka mampu melayani sesamanya bertanggung jawab dalam persekutuan Kristen,
yaitu Gereja.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar