GERAKAN PEITISME. Gerakan ini muncul sebagai reaksi
Dogmatisme paska Reformasi, karena Alkitab telah disalah gunakan sebagai pedang
yang melukai dan merusak kemurnian hidup rohani. Oleh karena itu mereka
melakukan pendekatan yang berbeda, yaitu mempelajari Alkitab dan menafsirkannya
secara pribadi untuk tujuan memperkaya aplikasi kehidupan rohani. Meskipun
motivasi ini baik, tetapi berakibat negatif karena membuat tujuan penafsiran
bukan lagi untuk mengetahui apa yang Allah ingin kita ketahui, tapi hanya untuk
mempererat hubungan pribadi dengan Allah. Sebagai hasilnya muncullah
kelompok-kelompok seperti Moravian, Puritan dan Quaker. Tokoh-tokoh gerakan
Pietisme ini adalah:
- Philipp Jakob Spener - Bapak Pietisme. Ia percaya bahwa kemurnian hati lebih berharga daripada kemurnian doktrin. Ia mendorong setiap orang percaya untuk mempelajari sendiri Firman Allah dan mengaplikasikan kebenarannya dalam kehidupan praktis.
- August Hermann Francke. Sebagai murid Spener, ia juga mengikuti prinsip-prinsip Pietisme. Menurutnya hanya orang Kristen lahir baru yang dapat mengerti arti berita Alkitab. Ia juga mengkombinasikan antara eksegesis dengan pengalaman. Tetapi segi negatif dari gerakan ini muncul yaitu menjadi tindakan legalistik terhadap mereka yang bukan anggota Pietisme dan mengabaikan teologia.